PRIBADI YANG MENYENANGKANKAH SAYA?

  • Availability: In Stock

PRIBADI YANG MENYENANGKANKAH SAYA?

Pagi ini saat saya melakukan perenungan pribadi dgn bertanya dlm diri saya, “Apakah saya telah menjadi pribadi yg menyenangkan selama ini?” Jawaban dlm hati saya berkata ternyata saya BELUM menjadi pribadi yg menyenangkan. Mengapa demikian? Karena pemikiran saya masih melihat bhw pribadi yg menyenangkan adalah saat orang lain berjumpa dgn saya mereka merasa bahagia dan kehadiran saya ditunggu-tunggu oleh mereka.

Perspektif penekanan di sini berfokus pada diri saya sebagai pusat perhatiannya. Apakah itu salah? Bagi saya pribadi saat melakukan perenungan pagi ini saya diingatkan oleh Tuhan bhw “keakuan” saya masih tinggi. Menjadikan diri sebagai fokus utama hendaknya ditempatkan setelah saya sadar bhw utk menyenangkan orang lain itu adalah keinginan Tuhan krn saya telah lebih dahulu menerima kasih dan anugerah terindah-Nya di sepanjang kehidupan.

Menjadi pribadi yg menyenangkan seharusnya memandang pada kehendak dan tujuan dari Tuhan, yaitu ribadi menyenangkan hati-Nya. Tidak mudah saat kita melihat perspektif bhw pribadi yg menyenangkan adalah pribadi yg berfokus utk menyenangkan hati Tuhan, krn diperlukan pemaknaan mendalam dan sikap pengorbanan guna melepaskan semua “keakuan” di dlm diri.

Perlu kedalaman hati yg tulus utk terus melakukan evaluasi diri dan proses pembentukan dari Tuhan guna menjadi pribadi yg menyenangkan hati Tuhan. Semua proses pembentukan harus dijalani, walaupun akan mengalami keterkiliran dan memar dlm diri.

Sebagai pemimpin yg menyenangkan diperlukan suatu pelayanan dan pengorbanan thd subordinatenya. Ia harus tahu, mampu dan mau menjalankan kepemimpinan yg melayani dgn tepat dan benar. Salah satunya adalah rela berkorban dan tahu apa yg menjadi isi hati dari setiap anak buahnya mengapa mereka mau dipimpin.

Perlu melatih kesadaran dan keterbukaan diri dlm berkomunikasi dan berelasi dgn anak buah. Setelah itu seorang pemimpin harus tahu, mampu dan mau dlm melaksanakan apa yg terbaik bagi anak buahnya, sesuai dgn apa yg Tuhan ingin lakukan thd anak buah tsb.

Menyenangkan jg perlu disiplin dan ketegasan dlm menjalankannya, krn dgn disiplin dan ketegasan membuat anak buah mendapatkan keadilan yg benar dari pemimpinnya. Menyenangkan tdk lepas jg dlm memberikan keadilan kpd subordinatenya. Pemimpin yg punya belas kasihan ia jg harus memiliki sifat keadilan yg tdk terpisahkan.

Jadilah pemimpin yg MENYENANGKAN sesuai dgn tuntunan dan kehendak Tuhan shg kita menjadi pemimpin yg bertumbuh akan spiritualitasnya dlm memberikan makna dan dampak.

Apakah para Leader di perusahaan Anda ingin diupgrade menjadi pemimpin yg MENYENANGKAN HATI, shg dpt mengerjakan lebih banyak dan efektif? Maka Tim BUILDING IMAGE CONSULTANT siap memberikan Training, Counseling, Coaching dan Mentoring.
Sila kontak via DM ke saya or ke WA tim di: 0813-1617-1323 or bertanya: https://lnkd.in/g5BarZ9v

Inspired:
Guru Sozuaon P. Simbolon, Emotional Spiritual Journey, 2021

#catatanpenting
#leadershiptips